Headlines News :
Home » » Perjalananku ke MI Tamrinul Ulum Jetis Susukan

Perjalananku ke MI Tamrinul Ulum Jetis Susukan

Written By buguru on Rabu, 13 Maret 2013 | 03.52


PERJALANANKU DI MI TAMRINUL ULUM JETIS SUSUKAN


Dari kunjunganku ke MI Tamrinul Ulum Jetis bersama sahabatku KKMIM dan KKG ma’arif kab Smg, hari ini ada banyak yang bisa tak endapkan menjadi sebuah mimpi dan asa yang akan ku lambungkan menjadi sebuah karya nyata dalam perjalananku menjadi seorang guru.
Sebuah Madrasah swasta yang terletak di wil kec Susukan berdiri anggun dipinggir jalan utama kota kecamatan sepintas layaknya madrasah di Semarang pada umumnya.Tetapi wowww……ternyata ada hal lain yang menjadi nilai plus dari Madrasah ini….(apaan sich ????????)
Sebuah profil Madrasah sehat yang didukung oleh stoke holder yang mantab menjadikan Madrasah ini menjadi sekolah yang layak untuk diperhitungkan. Berdasarkan data ststisik UN tahun 2012 Madrasah ini menduduki peringkat 3 SD MI di kecmtan dan menduduku peringkat 1 MI Ma’arif tgkt Kab. Yang lebih membuat aku smakin kagum dari 11 guru yang ada hanya 2 yang berstatus PNS selebihnya  pasti masih wiyata. Mereka rata-rata memiliki spesifikasi tersendiri ( meskipun belum bias dibilang ahli), dilihat dari latar belakang pendidikan mereka yang rata-rata sarjana pendidikan agama Islam namun smua dituntut menjadi guru kelas yang pasti harus menguasai mapel (soooo ini butuh perjuangan tersendiri!!!!)
Adalah sosok M. Zulfa S Ag salah satu guru yang ikut melakoni perjuangan ini (dengan tidak menafikan guru yang lain karena semua memilki spesialisasi sendiri). Beliau adalah sosok sederhana yang secara kasat mata sama seperti guru lainnya. Namun terasa berbeda ketika beliau sudah mulai berbicara.wwoowwww sangat memukau lugas, tegas namun sangat jelas terlihat jiwa kesantriannya (wabil khusus Nahdliyinnya).
Perjalanan panjang yang dilaluinya dalam mengajar sungguh diluar jangkauan akal sehatku..bayangkan perjalanan panjang dari Klaten ke Susukan kurang lebih 47 kilo dilaluinya setiap 4 hari dalam seminggunya….. Jangan Tanya honor sahabatku… kita juga tahu seberapa kekuatan Madrasah untuk menghonor wiyatanya.
Seorang guru wiyata bhakti yang penuh dedikasi terhadap profesinya dan jauh dari angan dan citanya untuk menjadi PNS (beliau menekuni wirausaha rumahan di Klaten). Ketika guru lain ribet dan ribut tentang sertifikasi hanya komentarnya singkat yang keluar “apakah nunggu sertifikasi baru menjadi guru professional?” (oh no!) Sebuah pernyataan yang membuat orang tersentak dan meninggalkan banyak tanda tanya. Sementara sertifikasi lagi menjadi hal yang ‘trend’ saat ini. Jawaban selanjutnya cukup jelas, “Hidup adalah pilihan dan kalo pilihan kita menjadi guru jadilah guru yang baik atau tidak sama sekali. Diskusi yang penuh makna hari ini antara aku dan beliau.
Sahabatku semua!!!!
Mata pelajaran yang beliau ampu di madrasah ini adalah matematika dan fiqih. Strategi pembelajaran yang beliau ajarkan mungkin sama seperti kita sebagai guru, yang membedakan adalah kiat khusus beliau mengintegrasikan pendidikan karakter pada setiap pembelajarannya. Pendidikan tidak hanya dipahami sebagai transfer ilmu (transfer Knowledge) tetapi juga transfer nilai (Transfer Value). Hal ini terlihat jelas dari pengembangan matematika ketika mengajarkan bilangan bulat dimana symbol negative dianalogikan sebagai ‘elek’ dan symbol positif dianalogikan sebagai ‘apik’. Dan masih banyak lagi trik-trik lain yang jelas menggambarkan cirri khas pendidikan karakter yang dikembangkan. Hasilnya bisa kita lihat ada 9 anak yang memperoleh nilai sempurna 100 untuk matematika di ujian Nasional tahun ini. ( wah jadi pengen ada seminar IPA HEBAT setelah ada Matematika DASYAT!!!)
Satu hal lagi yang selalu dikembangkan adalah budaya wiridan yang bertujuan memperhalus rasa dan mempertajam jiwa. Sepandai apapun seseorang kalau dia meninggalkan ajaran agamanya maka tidak ada artinya. Dan mungkin ini menjadi salah satu pendidikan khas di Ma’arif yang kelihatannya sudah mulai mengabur dan dikhawatirkan memudar. Tetapi di Madrasah ini tetep eksis melaksanakan tradisi keagamaan ini.
Ya Alloh………………….dari perjalanan hari ini aku buuuaaaannnyyyaaaakkkk sekali aku mendapatkan inspirasi….wis tho pokoknya rugi yang menyia-yiakan tiket gratis perjalanan hari ini.
Aku merasa belum berbuat apa-apa bagi pendidikan kita ini, belum bisa menjadi guru yang sesungguhnya…dan masih banyak yang harus dilakukan….
Sungguh sahabatku semuanya!!!! kalau MATERI DUNIAWI menjadi tujuan kita, lebih baik sekarang juga angkat kaki tinggalkan profesi ini. Tetapi kalo niat kita mendidik  generasi yang islami maka Alloh akan tunjukkan jalan yang harus kita lalui, dan kita akan ditempatkan  di tempat orang yang mulia baik di dunia maupun di akherat, amin.Tidak ada yang tidak mungkin kalau Alloh selalu ada disetiap langkah kita. Maka berdzikirlah kamu agar jiwamu tenang.
Trimakasih ya Alloh hari ini sangat bermakna untuk langkahku selanjutnya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Pengunjung

Jam Aktif

Komunikasi

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. buguru buhar - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template